Dispar Kutim: Pelatihan Barista Menyemarakkan Industri Kopi di Sangatta
Sangatta – Munculnya kafe-kafe di Sangatta telah menjadi daya tarik tersendiri, dan Dinas Pariwisata Kutai Timur (Kutim) melihatnya sebagai potensi pengembangan ekonomi kreatif. Dalam upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di bidang penyajian kopi, Dinas Pariwisata Kutim mengadakan pelatihan bagi komunitas dan Pelaku Ekonomi Kreatif (Parekraf) di kota Sangatta dan sekitarnya. Rabu (9/8/2023)
Sebanyak 75 orang ikut serta dalam pelatihan ini, termasuk dari kalangan pengusaha parekraf, pengusaha kopi, dan penggiat parekraf di Kutim.
“Kita ingin kedai kopi atau kafe-kafe di Sangatta bisa menjadi salah satu motor pertumbuhan ekonomi kreatif yang baru. Bahkan, kami berharap dapat menjadikannya sebagai salah satu destinasi wisata di kota Sangatta,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kutim, Nurullah.
Pelatihan ini berlangsung selama tiga hari, dimulai dari 7 hingga 9 Agustus di Hotel Royal Victoria, Sangatta. Minum kopi telah menjadi gaya hidup, termasuk di Sangatta, di mana kafe dan kedai kopi yang menyajikan berbagai jenis kopi nusantara telah tumbuh pesat, dengan barista yang mahir dalam menyeduh kopi.
Kegiatan ini melibatkan narasumber dari Dosen Politeknik Negeri Samarinda (POLNES) jurusan pariwisata, I Wayan Nalang Nala dan Sabalius Uhai, serta seorang narasumber tamu yang berkompeten di bidang perkopian, Tauhid Hira.
Menurut Nurullah, pelatihan ini diselenggarakan karena profesi barista saat ini menjadi tren yang diminati, baik oleh anak muda maupun orang dewasa.
“Kopi merupakan bagian dari sektor kuliner dalam ekonomi kreatif, yang terdiri dari 17 sub sektor ekraf. Oleh karena itu, kami melihat ini sebagai peluang besar bagi pelaku parekraf, khususnya dalam sub sektor kuliner,” ungkap Nurullah.
Nurullah berharap peserta pelatihan dapat memanfaatkan peluang ini dengan baik dan membawa keterampilan yang berguna bagi diri mereka sendiri, Kutai Timur, dan komunitas parekraf secara keseluruhan.
Selain itu, ia menekankan bahwa profesi barista akan semakin menjanjikan, terutama dengan penetapan Kalimantan Timur sebagai ibu kota baru Indonesia. Kutai Timur, sebagai wilayah penyangga ibu kota baru, akan membutuhkan lebih banyak pelayanan kuliner, termasuk kopi. Oleh karena itu, profesi barista di masa depan diperkirakan akan semakin berkembang.
Selama sesi pelatihan, narasumber memberikan pemahaman tentang kompetensi barista, memahami pelanggan, teknik pengolahan kopi, manajemen perkopian, dan praktik meracik kopi menggunakan berbagai metode, termasuk mesin kopi dan manual brewing. Pelatihan ini menjadi langkah awal yang penting dalam mendukung pertumbuhan industri kopi di Sangatta.