Realisasi Proyek Fisik Terkesan Lambat, Ini Penjelasan Dinas PUPR Kutai Timur
Muhammad Muhir ; Saya tetap optimis bahwa pada tahun ini penyerapan anggaran di akhir tahun akan lebih meningkat dibanding dengan tahun lalu, dan Dinas PUPR akan mampu mencapai 95% penyerapan anggaran,karena kami sudah siap untuk itu.
Journalindonesia.id – SangattaInfrastruktur adalah salah satu fokus pemerintahan yang dipimpin Bupati Kutai Timur Drs.H.Ardiansyah Sulaiman, M.Si.Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kutai Timur (Kutim) Muhammad Muhir menyatakan, masyarakat sangat berharap pada proyek infrastruktur jalan dengan skema multiyears yang siap dilaksanakan tahun ini.
Pasalnya, pembangunan infrastruktur jalan bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antar kecamatan, sekaligus sebagai pemerataan hasil pembangunan untuk menunjang ekonomi kerakyatan.
Kadis PUPR Kutim tetap optimis bahwa pada tahun ini penyerapan anggaran di akhir tahun akan lebih meningkat dibanding dengan tahun lalu, dan Dinas PUPR akan mampu mencapai 95% penyerapan anggaran, tutur Kepala Dinas PUPR Muhammad Muhir,melalui sambungan telepon,Selasa(30/5/2022).
Selanjutnya,menurut Muhir mengemukakan bahwa Dinas PUPR mempunyai strategi untuk mempercepat penyerapan anggaran tersebut. Diantaranya adalah dengan fokus pada pekerjaan yang mempunyai nilai proyek besar, yaitu pekerjaan yang nilainya diatas Rp 50-100 Miliar.
“Saya tetap optimis bahwa pada tahun ini penyerapan anggaran di akhir tahun akan lebih meningkat dibanding dengan tahun lalu, dan Dinas PUPR akan mampu mencapai 95% penyerapan anggaran,karena kami sudah siap untuk itu,”ucapnya.
Terdapat 25% paket yang nilainya lebih dari Rp 50-100 milyar, dan nilai keseluruhan paket tersebut mencakup 70% dari keseluruhan kontrak yang ada, apabila kita berhasil mengontrol proyek tersebut maka kita sudah mampu menyerap 70% dari keseluruhan anggaran,terangnya.
Selain itu juga Dinas PUPR Kutim akan memastikan persediaan material bangunan terutama aspal, baja, semen kapsul dan semen jumbo tidak mengalami kelangkaan persediaan, terutama material konstruksi yang mungkin nantinya akan langka untuk didapatkan. Pengawasan terhadap setiap pekerjaan juga akan lebih diperketat lagi, hal ini untuk mengantisipasi dan merespon apabila terjadi permasalahan di lapangan secepat mungkin.
Pengawasan tersebut, terutama dilakukan melalui e-monitoring dan peran aktif seluruh staff jajaran di Dinas PUPR dibawah pimpinannya,dengan harapan nilai keakuratannya dan efektivitas kinerja cukup tinggi,tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut,Muhammad Muhir selaku Kadis PUPR Kutim mengemukakan beberapa faktor yang menjadi penyebab lambannya penyerapan ini, diantaranya adalah masih adanya proses tender yang belum selesai yang diakibatkan oleh proses sanggah banding.
“Kita juga punya penilaian pada kontraktor dan juga sesuai pertimbangan kendala-kendala sebelumnya. Dan ini terus kita gesa juga menimbang perekonomian kita yang harus terus jalan. Yang pasti kita selalu komitmen pembangunan -pembangunan kita jalan dan tuntas sesuai harapan,” ungkapnya.
Lanjut ditambahkannya, faktor lainnya adalah kesiapan pemerintah daerah dalam menentukan lokasi pekerjaan dengan mempertimbangkan skala prioritas serta prosedur untuk kontrak tahun jamak (Multi Years Contract).
Permasalahan tersebut memang sudah dapat diantisipasi dengan melakukan persiapan lebih awal, setidaknya enam bulan sebelum proses tender. Saya harap tahun depan kita bisa lebih baik dari tahun sebelumnya, tegas Muhir.
Untuk diketahui ; DPUPR Kutim untuk pelaksanaan proyek infrastruktur yang akan dibangun di Kutim Tahun ini. Yakni, Ruas jalan Samarinda-Bontang meliputi penggantian jembatan Teluk Pandan Cs dengan target 21 meter bernilai Rp 16,4 miliar, sudah kontrak.
Penggantian Jembatan Teluk Pandan Cs 56 meter dengan nilai Rp 3,4 miliar, sudah kontrak.
Ruas jalan Bontang-Sangatta, yakni preservasi Jalan Bontang-Sangatta sepanjang 67,3 kilometer senilai Rp 49,5 miliar. Mencakup Kecamatan Teluk Pandan, Sangatta Utara dan Sangatta Selatan, sudah kontrak.
Pembangunan Jembatan Gantung Sangatta Lama 40 meter dengan nilai Rp 4 miliar di Sangatta Utara-Sangatta Selatan dan masih berstatus reviu desain.
Selanjutnya segmen ruas Sangatta-Simpang Perdau adalah preservasi Jalan Sangatta sampai Simpang Perdau Kecamatan Bengalon dengan panjang 32 kilometer senilai Rp 48,5 miliar yang masih proses tender.
Kemudian untuk ruas Simpang Perdau-Sangkulirang ada tiga item. Yaitu preservasi Jalan Simpang Perdau-Muara Lembak-Pelabuhan Ronggang-Akses Maloy sepanjang 5,8 kilometer dengan nilai Rp 54,7 miliar sudah kontrak, dengan panjang 48,18 kilometer senilai Rp 7,8 miliar sudah kontrak, serta panjang 46,6 kilometer senilai Rp 2,7 miliar di Kecamatan Bengalon-Kaliorang-Sangkulirang dengan status swakelola. Untuk ruas Batu Ampar-Muara Wahau, ada preservasi Jalan Batu Ampar-Simpang Tiga Muara Wahau sepanjang 39,18 kilometer senilai Rp 48,8 miliar, berstatus sudah kontrak.
Selanjutnya Ruas Muara Wahau-Kabupaten Berau, yakni preservasi Jalan Sp 3 Muara Wahau-Kelai 1 sepanjang 6,1 kilometer senilai Rp 34,6 miliar di Muara Wahau, preservasi Jalan Sp 3 Muara Wahau-Kelai 2 panjang 5,1 kilometer senilai Rp 31,8 miliar di Muara Wahau, preservasi Jalan Sp 3 Muara Wahau-Kelai 3 panjang 0,3659 kilometer dengan nilai Rp 6,6 miliar di Muara Wahau-Kongbeng. Ketiganya dengan progres sudah kontrak. Sedangkan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan ruas Sp 3 Muara Wahau-Kelai di Kecamatan Muara Wahau-Kongbeng senilai Rp 2,4 miliar dikerjakan swakelola.(dm1)