Sangatta, Journalindonesia.id – Jimmy, anggota Komisi C DPRD Kutim, mengungkapkan keprihatinannya atas kekurangan ruang kelas di SMA di Kutim. Ia mencatat bahwa masalah ini telah berlangsung selama beberapa tahun dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, melalui Dinas Pendidikan, telah gagal memberikan solusi yang berkelanjutan.
Jimmy, menyoroti permasalahan kekurangan ruang kelas di SMA di Kutim. Ia menilai, permasalahan ini sudah menjadi tahunan dan tidak ada penanganan yang berkelanjutan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kaltim.
“Ini permasalahan tahunan, tidak ada penanganan yang berkelanjutan,” kata Jimmy, Selasa (31/10/2023).
Jimmy mengatakan, seharusnya Disdik Kaltim sudah memetakan persoalan dan solusinya. Namun, progres penanganannya masih jauh dari harapan sehingga tiap awal tahun pelajaran DPRD Kutim kerap menerima keluhan dari masyarakat.
“Harus ada penambahan RKB, kami akan bersuara ke Disdik Kaltim,” terangnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, mengingat peningkatan jumlah siswa terjadi dari tahun ke tahun, Disdik Kaltim seharusnya berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) terkait perkembangan jumlah penduduk. Peningkatan jumlah penduduk berdampak pada peningkatan populasi siswa sekolah, maka lewat koordinasi ini, Disdik Kaltim dapat memetakan penyebaran siswa sekolah.
“Nanti hasilnya kita bisa tau, oh di sekolah ini membutuhkan beberapa RKB, atau mungkin di bangun sekolah baru,” pungkasnya.
Selain membangun ruang kelas baru, Dinas Pendidikan juga harus mempertimbangkan untuk menerapkan solusi alternatif, seperti memanfaatkan ruang sementara atau mengadopsi strategi penjadwalan yang fleksibel. Tindakan ini dapat membantu mengurangi tekanan segera sementara solusi jangka panjang sedang dikembangkan.(Adv)
