KUTAI TIMUR – Yan Ipuy, Ketua Komisi D DPRD Kutim, mengimbau warga, terutama generasi milenial, untuk lebih mengenal dan ikut berperan aktif dalam melestarikan budaya asli daerah. Ia menyoroti masuknya arus informasi dan pengaruh budaya dari luar yang semakin meningkat.
Yan Ipuy menyadari perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, namun ia menekankan pentingnya menghadapinya dengan bijak sambil tetap memegang teguh budaya lokal yang merupakan bagian dari identitas bangsa. Menurutnya, hal ini perlu dilakukan agar generasi milenial tidak terjebak dalam budaya asing yang mungkin tidak selaras dengan nilai-nilai negara.
“Budaya barat memang memiliki pengaruh yang kuat. Namun, jangan lupa akan budaya kita sendiri, budaya Indonesia, yang diperkuat oleh Pancasila sebagai jalinan persatuan bangsa Indonesia,” ucapnya.
Yan Ipuy menekankan bahwa generasi saat ini harus mampu menciptakan budaya yang dapat mengumpulkan orang dalam kebersamaan dan kesatuan. Hal ini dapat meningkatkan kondusivitas dan wawasan kebangsaan sebagai benteng dari pengaruh budaya luar yang masuk.
Selain itu, Yan Ipuy menyebut bahwa kegiatan berbasis budaya tidak hanya melestarikan budaya asli Indonesia, tetapi juga dapat membantu memajukan dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Selain itu, kegiatan tersebut juga dapat menarik minat generasi muda untuk lebih memahami dan mengembangkan kemampuan mereka dalam budaya asli daerah.
“Kegiatan budaya dan pertunjukan seni adalah upaya yang memiliki banyak nilai positif. Hal seperti ini seharusnya lebih didorong daripada hanya mengundang artis atau kegiatan lain yang kurang memberikan manfaat yang signifikan,” katanya. (Adv/DPRD)
