Anggota DPRD Kutim: Gotong Royong sebagai Modal Sosial dalam Pemulihan Pasca Pandemi
KUTAI TIMUR – Kehidupan bermasyarakat harus didasarkan pada nilai-nilai Pancasila, di mana di dalamnya terdapat makna kegotongroyongan. Oleh karena itu, pemerintah daerah perlu mendahulukan semangat kebersamaan dalam setiap pengambilan kebijakan.
“Kita harus mengutamakan semangat kebersamaan dan gotong royong dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Dengan begitu, semangat ini dapat tercermin dalam perundang-undangan dan kebijakan yang dihasilkan. Politik sejati tidaklah identik dengan konflik atau keinginan untuk menang sendiri,” kata M Ali, anggota Komisi B DPRD Kutim.
Ali menekankan bahwa saat ini Indonesia sedang memasuki masa pemulihan pasca pandemi, sehingga kebersamaan dan gotong royong sangat diperlukan dalam masyarakat dan di antara seluruh anak bangsa. Dengan gotong royong, kita dapat saling membantu bukan hanya sebagai slogan kosong.
“Aksi nyata gotong royong dapat kita saksikan setiap hari di berbagai wilayah Indonesia,” ujarnya.
Menurut Ali, karakteristik seperti itu lah yang telah menyelamatkan bangsa ini dari tantangan dalam dua tahun terakhir akibat pandemi Covid-19. Di saat-saat tersebut, semangat Pancasila muncul tanpa perintah.
“Pancasila juga merupakan perekat yang telah menyatukan Bangsa Indonesia. Oleh karena itu, gotong royong merupakan modal penting yang dimiliki bangsa Indonesia saat ini, yang diwujudkan melalui dialog dan musyawarah untuk mencapai mufakat,” lanjutnya.
Ali juga menjelaskan bahwa Pancasila merupakan milik seluruh Bangsa Indonesia dan bukan hanya golongan tertentu. Ini menunjukkan keseimbangan yang ingin dibangun oleh Pancasila dalam menjalankan negara, karena Pancasila bukanlah klaim sepihak atau milik satu golongan saja.
“Pancasila merupakan hasil kesepakatan bersama dan inti dari relasi sosio-kultural, serta menjadi mimpi bersama bagi seluruh anak bangsa. Prinsip gotong royong sebagai panduan hidup dalam bermasyarakat harus terus diterapkan demi terwujudnya Negara Indonesia yang kuat, maju, adil, dan sejahtera,” tutupnya. (Adv/DPRD)