DPRD Kutim: Kutai Timur Belum Capai Kemandirian Fiskal di Usia ke-24
Sangatta, Journalindonesia.id – Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim) Faizal Rachman, mengatakan, Kabupaten Kutim masih jauh dari pencapaian kemandirian fiskal di usia ke-24 tahun. Meskipun memiliki potensi sumber daya alam (SDM) yang melimpah, Kutim masih menghadapi sejumlah tantangan yang menghambat kemajuan ekonomi daerah ini.
“Kalau saya sih, kedewasaan itu dari sisi kemandirin fisikal, sampai saat ini kita masih belum mampu untuk itu. Karena sampai tahun ini dana bagi hasil kita, APBD kita, hampir 90 persen semuanya berasal dari DBH. PAD kita kan masih di angka Rp 200 milyar hingga Rp 280 milyar saja,” ucap Faizal, belum lama ini,
Faizal Rachman mengungkapkan keprihatinannya itu karena sampai saat ini, Kutim masih ketergantungan terhadap Dana Bagi Hasil (DBH) sebagai sumber pendapatan utama untuk daerah. Menurutnya, usia daerah yang menginjak 24 tahun adalah moment yang penting, tetapi harus jujur mengakui bahwa Kutim belum mencapai kemandirian fiskal.
“Ketergantungan pada sumber pendapatan dari pemerintah pusat adalah masalah yang harus segera diatasi,” tegas Faisal.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menjelaskan, kalau PAD nya Rp 280 milyar, sementara APBD Rp 9,7 trilyun, berarti yang sisanya itu adalah dari dana bagi hasil.
“Saya rasa sampai di usia 24 tahun ini, kita harus akui kemandirian itu belum kita dapat,” tutupnya. (Adv)