DPRD Kutim Usulkan Toleransi Melalui Seni dan Budaya

KUTAI TIMUR- Anggota Komisi B DPRD Kutim, M. Ali, mengusulkan untuk menumbuhkan sikap toleransi melalui seni dan budaya tradisional guna menjaga kondusivitas dan meningkatkan sinergi dalam pembangunan daerah.
Ali menjelaskan, seni dan budaya merupakan kekayaan bangsa yang dapat menjadi sarana untuk mempersatukan masyarakat yang beragam. Melalui seni dan budaya, masyarakat dapat saling mengenal dan memahami perbedaan satu sama lain.
“Seni dan budaya dapat mengajarkan kita untuk saling menghargai perbedaan, baik perbedaan agama, suku, ras, maupun budaya. Hal ini sangat penting untuk menjaga kondusivitas dan meningkatkan sinergi dalam pembangunan daerah,” kata Ali.
Ali menyadari bahwa perbedaan pendapat sering menjadi permasalahan di tengah masyarakat saat ini. Oleh karena itu, peran budaya diharapkan dapat membentuk akhlak seseorang dalam menentukan sikap dan perilaku, serta saling menghargai perbedaan.
“Seni dan budaya dapat menjadi sarana untuk mengajarkan nilai-nilai toleransi dan saling menghormati. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti pertunjukan seni, festival budaya, dan kegiatan lainnya yang melibatkan masyarakat dari berbagai latar belakang,” ujar Ali.
Ali juga menyebutkan bahwa pemahaman tentang agama, seni, dan budaya, jika diselaraskan, akan membentuk manusia yang lebih humanis. Hal ini tentunya berdampak pada kehidupan sosial masyarakat dan menciptakan kondusivitas.
“Dengan ilmu hidup menjadi lebih mudah, dengan agama hidup menjadi lebih terarah, dan dengan seni hidup menjadi lebih indah. Ketiganya harus saling bersinergi untuk menciptakan kehidupan yang harmonis dan sejahtera,” tegas Ali.(Adv/DPRD)