KUTAI TIMUR – Peran pemerintah dalam upaya pengembangan sektor pariwisata terus dilakukan, disadari bahwa besarnya manfaat yang bisa di dapatkan di sektor pariwisata membuat pemerintah terus membuat gebrakan untuk mengembangkan sektor tersebut.
Adanya peraturan Presiden Nomor 03 Tahun 2016 mengenai percepatan pembangunan infrastruktur transportasi, listrik, dan air untuk menunjang pengembangan kawasan pariwisata unggulan di masih-masing provinsi masih terus berjalan hingga sekarang.
Salah satu destinasi wisata pantai yang ada di kabupaten Kutai Timur yakni Pantai Sekrat yang terletak di Kecamatan Bengalon. Tepatnya di desa Sekrat mempunya potensi besar untuk menjadi sektor pariwisata yang akan menjadi andalan Kutai Timur.
Pantai ini ramai di setiaap kesempatan, terutama di hari libur anak sekolah. Panti ini juga sering dikunjungi oleh wisatawan dari luar kota Kutai Timur. Namun disayangkan, ternyata di desa Sekrat tersebut khususnya di dekat pantai Sekrat ternyata aliran listrik milik Negara atau (PLN) belum menjangkau hingga ke area tersebut.
Meski Daerah wisata tersebut telah ditunjuk sebagai salah satu wisata unggulan pada internasional tourism day oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Timur.
Kepala Desa Sekerat, Sunandhika mengatakan bahwa, adanya destinasi wisata Pantai sekrat ini, sangat membantu perekonomian masyarakat khsusnya yang ada di sekitar pantai. Masyarakat juga memanfaatkannya dengan membuka stand makanan, membangun penginapan dan lain sebagainya.
“Tapi masih ada yang kurang”, ujar kepala Desa “Kami belum ada listrik, boleh dikatakan sejak merdeka pada 1945 sampai saat ini, kami belum pernah merasakan listrik PLN,” ucapnya. Hingga kini aliran listrik desa masih menggunakan genset yang bahan bakarnya disupport perusahaan sekitar, dan hanya beroperasi selama 12 jam dalam satu hari.
Sejatinya listrik ada, tetapi Listrik hanya menyala mulai pukul 18.00, dan akan mati pada pukul 06.00 wita. Sayang sekali, dengan potensi wisata yang diunggulkan namun masih terkendala permasalahan listrik. “Saya sudah sampaikan langsung ke bupati, tinggal menunggu bagaimana tindak lanjutnya”.(*)
