Dishub Kutim Berharap Pemilihan Pelopor Pelajar Keselamatan Diharapkan Mampu Diserap Ilmunya Oleh Siswa-Siswi

Journalindonesia.id, Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur terus menyelengarakan kegiatan yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan remaja khususnya terkait peraturan lalu lintas yang berlaku. Kegiatan yang berlangsung pada bulan juni ini merupakan kegiatan yang di pelopori oleh Dinas Perhubungan merupakan kegiatan yang di harapkan dapat memberikan informasi atau pengetahaun kepada siswa tentang pentingnya keselamatan dalam berlalu lintas.
Kegiatan tersebut adalah Pemilihan pelajar pelopor keselamatan lalu lintas tingkat Kabupaten Kutim tahun 2023 diharapkan menjadi salah satu cara untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas dan angkutan Jalan. Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) korban kecelakaan lalu lintas di Indonesia pada 2020 didominasi usia produktif. Berdasarkan profil tingkat pendidikan, korban kecelakaan terbanyak merupakan pelajar SMA.
“Nah, langkah ini (pemilihan pelopor pelajar Keselamatan) menjadi upaya yang dilakukan oleh pemerintah agar bisa mengurangi atau bahkan menjadi zero iniden, khusunya di kalangan pelajar,” ucap Kepala Bidang Pengambangan dan Keselamatan dishub Kutim Murni Irawati sesaat sebelum membuka Pemilihan pelajar pelopor keselamatan lalu lintas tingkat Kabupaten Kutim tahun 2023 pada Senin(26/06/2023).
Murni Irawati juga mengajak kepada para pelajar agar terus meningkatkan kedisiplinan terutama dalam berlalu-lintas serta tetap mengutamakan keselamatan saat berkendara di jalan raya, terlebih dengan adanya pemilihan pelajar pelopor keselamatan lalu lintas ini, diharapkan mampu menjadi momentum agar lebih meningkatkan kesadaran dan rasa tanggung jawab para pelajar saat berkendara dijalan raya.
”Makanya kami harapkan, para pelajar yang mengikuti pemilihan ini, bisa secara optimal menyerap semua ilmu yang akan di sampaikan oleh para narasumber yang memang membidangi terkait keselamatan, supaya mereka (pelajar) bisa menjadi teladan bagi para pelajar lainya terkait keselamatan berkendara,” ucap Ira sapaan akrabnya.
Dijelaskan juga bahwa golongan pelajar dan mahasisawa menyumbang sebesar 24,81 Persen dari jumlah keseluruhan korban akibat kecelakaan yang terjadi selama tahun 2023, hal itu disebakan karena masih kurang memahami cara berkendaraan yang aman. (JI/01)