Advertorial

Disperindag Kutim Anggarkan Dana Rp 10 M Untuk Operasi Pasar dan Pengendalian Inflasi

KUTAI TIMUR – Pasar memiliki banyak peran dalam aktivitas atau kehidupan ekonomi masyarakat. Salah satu peran dari pasar adalah terciptanya peluang pekerjaan bagi masyarakat, sejalan dengan hal tersebut. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kutai Timur (Disperindag Kutim) berencana akan melakukan perbaikan sejumlah pasar-pasar yang ada di wilayah Kabupaten Kutai Timur.

Disperindag Kutim  menyatakan bahwa“Pada APBD Perubahan 2023 ini kami mendapat anggaran sekitar Rp 34 miliar, nanti kita bagi-bagi peruntukkannya” kata Kepala Disperindag Kutim, Muhammad Zaini.

Dengan mekanisme Pembagiannya yakni Rp 10 miliar untuk operasi pasar, dan pengendalian inflasi. Rp 24 miliar itu belanja pegawai, termasuk di dalamnya ada kegiatan dan program-program. Contoh kegiatan adalah berupa perbaikan pasar, seperti semenisasi pasar yang lantainya belum dicor, atau pasar yang catnya sudah kusam, perbaikan-perbaikan kecil juga dilakukan jadi tidak perlu menunggu lelang.

Dijelaskan juga bahwa “ada  penambahan anggaran yang terbilang besar di akhir Tahun 2022 ini. Sehingga kita bisa melakukan kegiatan perbaikan pasar-pasar yang ada di kecamatan,” terangnya. Hal ini dilakukan Karena untuk melakukan pekerjaan yang besar terlebih dahulu harus melalui mekanisme lelang dan hal itu sulit untuk dilakukan karena waktunya yang sangat mepet.

Zaini mengakui, anggaran yang masih perlu dipikirkan untuk direalisasikan itu hanya anggaran pengendalian inflasi sebesar Rp 10 miliar. Karenanya, anggaran yang diberikan di APBD perubahan sebagian itu juga masih untuk gaji dan tunjangan. Gaji itu untuk TK2D termasuk insentif pegawai yang memang belum tenggangkan di APBD murni

Zaini juga menjelaskan bahwa, pihaknya tahun ini tidak akan melakukan pembangunan pasar seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Diketahui pada APBD murni kemarin Disperindag merealisasikan 70 persen anggarannya. Sebab nilainya yang besar maka harus dilelang, jika menggunakan e-katalog, tidak ada grosir yang mampu termasuk Pulau Mas di Sangatta dan juga Indogrosir di Samarinda.

“Jadi dari beberapa item kebutuhan yang masuk dalam rencana paket sembako operasi pasar, mungkin hanya pengadaan beras yang bisa dilakukan melalui kerjasama dengan koperasi di Kaubun,” tandasnya. Sekedar diketahui untuk pengadaan beras dari Kecamatan Kaubun sebesar 540 ton selama 3 bulan.(*)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker