Solusi Masalah Sampah di Bengalon, Abdi Firdaus Minta DLH Kutim Bentuk UP

KUTAI TIMUR – Permasalahan sampah yag belum lama ini mencuat di Kecamatan Bengalon menjadi perhatian tersenddiri daei anggota Komisi C DPRD Kutim, Abdi Firdaus. Abdi dengan tegas meminta dibentuknya UPT Kebersihan untuk menangani masalah sampah di kecamatan yang saat ini dikepung oleh tambang batubara tersebut.
Permintaan itu diceuskan pasca dirinya mendalami kejadian menumpuknya sampah di Kecamatan Bengalon beberapa waktu lalu yang sempat viral. Dalam pendalaman yang dilakukan, dirinya menemukan bahwa selain operasional yang kurang, upah yang diterima para petugas kebersihan tersebut ternyata kurang dari kata layak.
Atas kejadian itu menurutnya, maka proses pengambilan sampah yang seharusnya bisa rutin hanya bisa dioptimalkan seminggu 2 kali. Itupun menurutnya didasari adanya iuran dari warga yang jumlahnya kisaran 10-20 ribu rupiah tergantung kategori yang telah ditentukan sebelumnya terkait penarikan tersebut.
“BBM kan juga susah, upah yang diterima juga minim, jadi mpatut diduga tidak maksimalnya penanganan sampah di bengalon terkait masalah anggaran operasional. Oleh karena itu sudah saya sampaikan ke dinas terkait untuk membentuk UPT baru di Bengalon,” ucapnya.
Abdi juga menyebutkan bahwa seharusnya hal tersebut tidak seharusnya terjadi di kecamatan Bengalon dan harus segera disikapi dengan baik. Karena menurutnya selain mengganggu pemandangan serta menimbulkan pencemaran udara serta memungkinkan menjadi trigger akan penyakit di daerah tersebut. Dirinya juga mewanti wanti agar segera ditindak lanjuti permasalahan tersebut. Karena menurutnya hal tersebut juga dapat berdampak pada kebiasaan dan kesadaran masyarakat Bengalon dalam menjaga linggkungan.
Politisi Partai Demokrat ini juga berharap permasalahan terkait sampah yang mungkin tak hanya terjadi di Kecamatan Bengalon ini menjadi perhatian khusus. Mengingat target yang dicanangkan oleh Pemkab Kutim dan OPD terkait mengenai penghargaan di bidang lingkungan yang telah dan hendak diraih kedepannya. Dengan anggaran yang besa di 2023 ini, imbuhnya, diharapkan permasalahan tersebut dapat segera diselesaikan dengan baik.
“ Kebiasaan membuang sampah warga ini sudah baik, jangan sampai hanya karena masalah ini, mereka kembali membuang sampah di sungai. Membangun kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya ini bukan hal yang ringan. Maka saya harap, permintaan terkait UPT baru tersebut dapat segera direalisasikan,”tegasnya. (Adv/DPRD/De)