DLH Kutim Cek Lokasi Yang Di Tengarai Tercemar Oleh Hasil Aktifitas Tambang
Journalindonesia.id- Kecamatan Kaliorang tengah dilanda hujan yang cukup deras, hal ini menyebabkan adanya kebocoran atau tanggul jebol di beberapa tempat. Beberapa warga melihat adanya adanya arus deras diikuti dengan warna air yang hitam seperti limbah.
Curah hujan yang tinggi tersebut membuat pemukiman warga tepatnya di Kilometer 6 sampai 7 Desa Selangkau diduga sempat mengalami banjir, karena mendapatkan limpasan air keruh yang diduga bercampur lumpur, berasal dari wilayah Pertambangan.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kutai Timur menerima laporan dari warga Kecamatan Kaliorang terkait adanya dugaan pencemaran lingkungan berupa air tambang yang mengalir ke wilayah warga Kaliorang.
Setelah mendapatkan laporan, Tim Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kutai Timur pada Kamis (8/6/2023) langsung turun ke lokasi untuk mengecek serta memastikan kebenaran dari laporan masyarakat tersebut.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Andi Palesangi saat ditemui awak media di Sekretariat DPRD Kutim. Memberikan keterangan bahwa “Tim kita sudah melakukan pengecekan dilapangan terkait adanya video yang beredar itu,”
Warga Desa Selangkau sempat mendokumentasikan hal tersebut, seperti yang tersebar di media sosial Whatsapp. Dalam Vidio berdurasi 18 Detik itu, menunjukan adanya limpasan air keruh bercampur lumpur mengalir deras ke pemukiman warga dan alirannya di anggap cukup deras.
Di video terlihat salah satu kendaraan R4 yang ingin melintas dijalan itu, tidak melintas lantaran air yang mengalir begitu deras. Saat ini dugaan pencemaran lingkungan tersebut, Dinas ligkungan hidup Kutai Timur masih terus berkoordinasi dengan pihak terkait tentang adanya dugaan pencemaran ini. Masih dalam proses identifikasi, ujar perwakilan DLH Kutim, Ibu Dewi.(JI/01)