Kominfo Kutai Timur

Kadis PPPA Ungkapkan Kasus Kekerasan Anak Dikutim Meningkat

Journalindonesia.id, Sangatta – Tercatat ada 18 kasus kekerasan anak dan pelecehan seksual yang dilaporkan di Bidang Perlindungan Anak DP3A Kutim. Kecamatan Bengalon dan Sangatta Utara menjadi wilayah dengan jumlah kasus paling tinggi. Hal ini di ungkapkan oleh  Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Kutai Timur (Kutim).

Aisyah, mengungkapkan bahwa kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak-anak di Kutim cukup tinggi tahun ini. Hingga bulan April 2023.

Aisyah menjelaskan bahwa dari semua kasus kekerasan dan pelecehan seksual, yang paling banyak adalah kasus pelecehan seksual. Menurutnya, kekerasan seksual yang terjadi sering kali melibatkan hubungan keluarga, seperti ayah kandung atau ayah tiri terhadap anak. Jarang sekali ditemukan kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh orang luar atau bukan anggota keluarga korban.

” Dari kekerasan dan pelecehan seksual, paling banyak kasus itu pelecehan seksual,” kata Aisyah saat disambangi Insitekaltim di ruang kerjanya, Jumat (5/5/2023) sore.

Faktor penyebab tingginya kasus pelecehan seksual ini dikarenakan pola asuh yang kurang baik, kurangnya pemahaman agama, ketidak bertanggung jawaban, dan kerentanan dalam keluarga.

DP3A Kutim telah melakukan sosialisasi terhadap dampak kekerasan dan pelecehan seksual pada anak dengan berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat. Pihak DP3A juga telah menerima banyak laporan mengenai kasus-kasus anak tersebut.

“Kita memang arahkan untuk melapor, jika ada indikasi kekerasan atau pelecehan, kami juga pastikan akan memberikan perlindungan pada anak yang menjadi korban,” tegasnya.

Aisyah menekankan pentingnya melaporkan kasus kekerasan atau pelecehan, dan memastikan bahwa anak-anak yang menjadi korban akan mendapatkan perlindungan. Berkat kesadaran masyarakat, semakin banyak yang berani melaporkan kasus ini. Namun, disadari bahwa masih banyak kasus atau kejadian yang belum terungkap. Aisyah berharap bahwa lebih banyak orang akan memiliki keberanian untuk melaporkan jika anak-anak mereka menjadi korban. (JI/01)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker