Advertorial

Pendataan Kemisikinan di Kutim

Kutai Timur – Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Penduduk dikategorikan sebagai penduduk miskin jika memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.

Budi Mulia selaku Plt Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kutai Timur (Kutim),  ungkap beberapa faktor yang dijadikan acuan dalam pendataan angka kemiskinan. Yakni dari faktor kesehatan, Budi mengatakan BPJS atau jaminan kesehatan juga menjadi indikator penilaian.

Dijelaskan Apabila seseorang tersebut tidak memiliki karena tidak sanggup membayar, maka masuk kategori.Dijelaskan bahwa “Atau misal dia pakai yang gratis dari pemerintah, itu masuk juga. Itu kan daftarnya pakai Nomor Induk Kependudukan (NIK), nah disitu nanti kita bantu administrasinya juga,” Jelasnya.

Segi pendidikan, dalam garis kemiskinan yang terjadi di Indonesia, biasanya keluarga miskin tidak ada yang tamat sekolah, atau tidak memenuhinya wajib belajar 12 tahun.Jadi misal dia lulus SD saja, atau SMP saja. Nah itu bisa masuk juga, walau sebenarnya tidak menutup kemungkinan ada yang bisa sukses juga tanpa sekolah, tapi itu rata-rata yang terjadi,” terangnya. Bangunan rumah, ternyata mempengaruhi penilaian yang dilakukan.

Penilaian juga dilakukan dengan teliti mulai dari atap, dinding, lantai, fasilitas rumah, kamar mandi, kamar tidur dan sanitasinya. “Juga berapa kali mereka kunjungan ke pos yandu untuk anak-anak mereka itu. Nanti disitu ketahuan kan datanya,” Jelas Ery. (*)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker